Suaradermayu.com – Ratusan massa yang tergabung Aliansi Rakyat Indramayu (ARI) turun ke jalan mendesak DPRD Indramayu agar mau menggunakan Hak Angketnya terhadap pemerintah daerah, Selasa (20/9/2022).
Masdi, Koordinator Aksi menyampaikan masyarakat sudah gerah dengan kebijakan pemerintah daerah yang tidak berpihak kepada rakyat. Masdi menilai selama ini pemerintah daerah tidak peka terhadap kondisi masyarakat. Menurutnya, banyak poin kebijakan Bupati Indramayu dinilai mencederai hati nurani masyarakat.
” Kami menuntut dewan untuk menggunakan Hak Angketnya terhadap pemerintah daerah, ” kata Masdi dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa massa dilakukan merupakan aksi untuk ketiga kalinya. Aksi unjuk rasa sebelumnya tidak mendapat respon positif. Massa aksi yang berkumpul melakukan orasi di depan Pendopo Indramayu. Tapi, di depan kantor Bupati Indramayu tersebut, mereka tidak ditemui satu pun perwakilan dari pemerintah daerah.
Sembari berorasi massa membawa atribut spanduk ‘Turunkan Nina, Pulangkan ke Jakarta, ” massa aksi bergeser melakukan longmarch menuju Gedung DPRD Indramayu.
” Kami sudah sangat gerah kebijakn dan keputusan beliau yang tidak berpihak kepada rakyat. Kami ingin bupati turun dan pulang ke Jakarta, ” kata Masdi.
Menurut Masdi, kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat, mulai perizinan dipersulit, honor guru madrasah yang tidak dibayar, kebijakan yang tebang pilih, pembangunan infrastruktur yang tidak berfihak kepada kepentingan masyarakat.
Selain itu soal ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu yang terpampang jelas, hingga kegiatan tari topeng pecah rekor MURI biaya dibebankan kepada sekolah dan wali murid. (Mashadi)