Suaradermayu.com – Dalam rangka mendukung program nasional swasembada jagung 2025, Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II digelar di kawasan Hutan Perum Perhutani Blok Bangke, Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (5/6/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan institusi kepolisian dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Panen raya ini merupakan bagian dari implementasi program strategis nasional yang menargetkan swasembada jagung. Dalam pelaksanaannya, lebih dari 104 hektare lahan telah ditanami jagung hybrida varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan penyakit. Acara ini turut dimeriahkan dengan penyerahan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) serta sembako untuk lansia di wilayah Kecamatan Gantar.
Panen raya ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudi Setiawan, serta Wakil Bupati Indramayu Syaefudin. Kegiatan ini juga melibatkan jajaran Polres Indramayu, Pemerintah Kabupaten Indramayu, serta masyarakat tani di wilayah setempat.

Dalam sambutannya, Wagub Jabar Erwan Setiawan mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi. Ia menekankan bahwa Jawa Barat kini menyumbang sekitar 6–7% dari total produksi jagung nasional, namun potensi yang dimiliki daerah seperti Indramayu masih bisa dikembangkan jauh lebih besar.
Panen raya dilaksanakan di Blok Bangke, Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, yang menjadi salah satu kawasan pertanian potensial di wilayah utara Jawa Barat. Lahan ini merupakan bagian dari kawasan hutan milik Perum Perhutani yang kini dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Juni 2025, sebagai bagian dari agenda Panen Raya Serentak Kuartal II tahun 2025. Waktu pelaksanaan ini dipilih karena memasuki masa panen optimal bagi jagung yang ditanam pada awal tahun.
Ketergantungan Indonesia terhadap impor jagung selama ini menjadi tantangan besar dalam kedaulatan pangan nasional. Oleh karena itu, program swasembada jagung 2025 bertujuan mengatasi ketergantungan tersebut dengan mendorong produksi lokal.
Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan menegaskan bahwa swasembada pangan adalah langkah strategis yang tak hanya berdampak pada ketersediaan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
“Polda Jabar akan membina lebih dari 1.500 hektare lahan pertanian pada tahun depan. Tidak boleh ada mafia pupuk, dan kami pastikan jatah pupuk tepat sasaran,” ujarnya.
Implementasi program swasembada jagung dilakukan melalui pendekatan lintas sektor, termasuk sinergi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan kelompok tani. Pemerintah menyediakan benih varietas unggul, pendampingan teknis, serta bantuan alsintan.
Menurut Wabup Indramayu, Syaefudin, kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah nyata menuju swasembada. “Masih banyak lahan yang bisa ditanami jagung. Ini bukan akhir, tetapi awal dari tekad bersama menjadikan Indramayu sebagai sentra jagung nasional,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa dukungan dari Pemprov Jabar, Polda Jabar, serta kebijakan pertanian yang pro-petani akan menjadi kunci sukses program ini. Ia pun menegaskan komitmen Pemkab Indramayu dalam menyukseskan agenda besar nasional ini.
Panen raya di Gantar bukan sekadar seremoni, melainkan cerminan dari gerak cepat Indonesia menuju swasembada jagung. Indramayu yang dikenal dengan kekayaan agrarisnya kini tengah membuktikan diri sebagai motor penggerak pertanian strategis, tidak hanya untuk Jawa Barat, tetapi juga nasional.
Jika keberhasilan ini konsisten, maka target pemerintah mewujudkan kemandirian pangan pada 2025 bukanlah mimpi. Dari ladang-ladang jagung di Gantar, harapan itu mulai tumbuh dan menguning.
































