Suaradermayu.com – Sejumlah nelayan di Indramayu keluh kesah ke Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu, Rabu (21/9/2022).
” Anggota kami banyak yaitu nelayan budidaya sangat membutuhkan solar bersubsidi, misalnya untuk pompa air, ” keluhan Ketua koperasi Produsen Wana Pantai Tiris, Carikam dihadapan Teten Masduki.
Carikam menyebut saat ini jumlah perahu yang di miliki nelayan dibawah koperasinya sekitar 100 unit. Hal itu belum nelayan dari wilayah lain.
” Anggota kami tersebar di 13 kecamatan. Jumlah perahu 100 unit itu hanya di Kecamatan Cantigi saja, ” ungkapnya.
Carikam menggambarkan saat ini anggota koperasinya tidak hanya memiliki perahu tangkap atau budidaya, namun banyak juga yang berkecimpung di sektor usaha perahu pariwisata.
” Anggota kami semua sangat membutuhkan Solar bersubsidi, ” katanya.
Carikam berharap kepada pemerintah untuk mewujudkan adanya SPBU Nelayan di wilayahnya. Sehingga akan memudahkan para nelayan mendapat Solar bersubsidi.
” Kami memenuhi kebutuhan BBM untuk melaut, biasanya mengantri hingga 2-3 hari. Khususnya di Majakerta, kami nelayan sangat membutuhkan SPBU Nelayan, ” jelasnya.
Sementara itu, Teten menanggapi keluhan Nelayan itu ia berjanji akan membangun SPBU Nelayan sebagai sarana penyaluran Solar untuk Koperasi Nelayan.
” Satu SPBUN cukup untuk melayani 400 kapal/perahu. Nanti kita bangunkan (SPBUN) agar nanti para nelayan akan mudah mendapatkan Solar yang harganya sama dengan SPBU, yakni Rp 6.800 per liter, ” tutur Teten.
Teten menegaskan Solar bersubsidi tidak boleh disalahgunakan, diperuntukan untuk anggota koperasi yang harus perahu di bawah 10 GT. Ia menyebut satu unit SPBUN dapat beroperasi untuk 400 perahu berukuran di bawah 10 GT. Dalam sehari, satu nelayan bisa memperoleh 5 sampai 10 liter Solar subsidi.
Teten meminta semua koperasi wajib mendata jumlah nelayan dan perahu. Hal ini agar data nelayan bisa terkoneksi dengan sistem di Pertamina. Sehingga penyaluran Solar bersubsidi tepat sasaran.
” Agar tidak bisa di jualbelikan di laut, nanti para nelayan dapat barcode untuk membeli Solar subsidi. Jadi kalau nelayan butuh 10 liter, nelayan dapat sekitar 300 liter, ” ungkap Deden.
Pihaknya berjanji akan memberikan bimbingan terhadap koperasi agar bisaa mengelola bisnis dengan lebih baik. Ia juga mengharapkan program “Solusi Nelayan” yang ia canangkan dapat membantu memudahkan nelayan. Sebab, biaya produksi nelayan 60 persen untuk membeli bahan bakar solar.