Home / Daerah / Jawa Barat

Jumat, 11 Juli 2025 - 06:52 WIB

MPLS 2025 di Jabar Libatkan TNI-Polri, Disdik: Bentuk Generasi Tangguh Sejak Hari Pertama

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto

Suaradermayu.com – Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) di Jawa Barat tahun ajaran 2025/2026 akan digelar dengan nuansa baru. Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyatakan bahwa pelaksanaan MPLS tahun ini akan melibatkan unsur TNI dan Polri secara aktif. Inovasi ini menjadi bagian dari misi besar Pemerintah Provinsi Jabar dalam membentuk Generasi Panca Waluya.

Baca Juga : Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Sekolah Jual LKS dan Seragam, Tegas Soal Pungutan Liar

Kepala Disdik Jabar, Purwanto, menyampaikan bahwa meskipun secara teknis MPLS tetap mengacu pada pedoman Kementerian Pendidikan, namun Pemprov Jabar menambahkan pendekatan khas daerah yang bertujuan memperkuat karakter siswa sejak hari pertama masuk sekolah.

Baca juga  Prioritas Dana Desa 2025: Fokus Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan

“Kami akan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk membantu membangun ekosistem pendidikan yang mendukung pembentukan karakter dan kedisiplinan peserta didik,” ujar Purwanto, Selasa (8/7/2025).

Edukasi Bela Negara dan Lingkungan

Dalam kegiatan MPLS yang akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, para peserta didik baru akan mendapat materi dari aparat TNI dan Polri seputar bela negara, wawasan kebangsaan, disiplin, dan kesadaran sosial. Kegiatan ini akan berlangsung selama sepekan secara bertahap di seluruh sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.

Baca Juga : Sekolah Dilarang Jual Buku, Sudah Dibayar Dana BOS!

Selain itu, Disdik Jabar juga akan menghadirkan kelas inspirasi dengan melibatkan tokoh-tokoh lokal yang akan memberikan motivasi kepada siswa baru. Tujuannya adalah menumbuhkan semangat belajar, kecintaan terhadap lingkungan, dan kepedulian sosial sejak dini.

Baca juga  Panji Gumilang Didakwa TPPU, Uang Yayasan Diduga Dipakai untuk Utang Pribadi

“Kita ingin peserta didik bukan hanya tahu sekolah itu tempat belajar, tapi juga tempat membangun karakter, peduli lingkungan, dan menjadi agen perubahan,” tutur Purwanto.

Visi Panca Waluya Jadi Fondasi

MPLS tahun ini dirancang sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam menciptakan Generasi Panca Waluya. Lima karakter utama generasi ini adalah:

1. Sehat jasmani dan rohani

2. Cerdas secara intelektual

3. Tangguh dalam menghadapi tantangan

4. Berkarakter dan beretika

Baca juga  Rizqi Bantah Tuduhan Skandal dengan Lucky Hakim, Siap Laporkan Serma (Purn) Efendi

5. Cinta lingkungan dan sosial

Baca Juga : Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Sekolah Jual LKS dan Seragam, Tegas Soal Pungutan Liar

Purwanto menegaskan, pelibatan TNI dan Polri tidak akan mengarah pada praktik yang menakutkan atau intimidatif. Semua materi dan aktivitas tetap dalam koridor pendidikan ramah anak.

“Pendekatannya humanis. Tidak ada plonco-ploncoan. Semua kegiatan dipastikan membangun, bukan menakut-nakuti,” ucapnya.

Harapan dan Dukungan Sekolah

Sejumlah kepala sekolah di Jawa Barat menyambut positif kebijakan ini. Mereka berharap sinergi dengan aparat bisa menciptakan iklim sekolah yang lebih tertib, aman, dan menyenangkan. MPLS yang positif diyakini mampu menciptakan kesan pertama yang baik bagi siswa dalam menempuh perjalanan pendidikan formalnya.

Share :

Baca Juga

Indramayu

Indramayu Jadi Sorotan! Ditetapkan Jadi Tuan Rumah Pengukuhan Plt Ketua PWI se-Jawa Barat

Daerah

Pemprov Jabar Terapkan Jam Malam untuk Pelajar, Tujuannya Bikin Penasaran!

Daerah

P2G Tolak Masuk Sekolah Jam 6 Pagi: Bahaya Kesehatan dan Pendidikan Siswa!

Daerah

Gubernur Dedi Mulyadi Tegas Larang Rapat di Hotel Meski Mendagri Izinkan

Daerah

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dorong Sekolah Hanya Senin-Jumat, Masuk Pukul 06.00 Pagi

Indramayu

Program Baru Bupati Lucky: Bahasa Jepang Masuk Sekolah, Targetkan Siswa Siap Go Jepang

Indramayu

Polisi Kembali Bongkar Tambang Tanah Ilegal di Indramayu – Alat Berat & Dokumen Palsu Disita

Jawa Timur

Nasib Pilu Gadis Kecil Korban Tragedi Kanjuruhan, Mata Memerah Sampai Hilang Ingatan