Indramayu – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu Teguh Budiarsa meminta maaf kepada sejumlah wartawan soal penghalangan yang dilakukan anak buahnya terhadap wartawan saat liput tari topeng pada Sabtu (15/10/2022).
” Saya selaku pimpinan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu menyampaikan permohonan maaf dan bertanggung jawab, ” kata Teguh kepada awak media, Senin (17/10/2022).
Teguh menjelaskan, pihaknya dalam pelaksanaan tersebut mengedepankan SOP. Ia menyebut selaku pimpinan ia tidak pernah memberikan intruksi maupun penghalangan terhadap wartawan yang ingin meliput kegiatan tari topeng. Namun, karena banyaknya orang saat pelaksanaan kegiatan, anggota Satpol PP di lapangan sulit membedakan wartawan dan masyarakat.
Sebelumnya beberapa wartawan mengaku pada proses peliputan kegiatan tari topeng merasa dihalang-halangi oleh oknum anggota Satpol PP. Padahal wartawan sudah menunjukan id card.
Oknum Satpol PP tersebut juga menepis ponsel milik wartawan saat digunakan untuk merekam. Peristiwa lainnya juga dirasakan wartawan diakhir kegiatan saat sebelum sesi foto.
Salah satu wartawan anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Cirebon Raya tiba-tiba sempat dimarahi Bupati Indramayu Nina Agustina karena tidak ikut foto bersama. Mereka beralasan tidak mengikuti sesi foto bersama karena panggung dalam kondisi penuh.
Selain itu, Bupati juga memprotes anggota IJTI karena memakai masker saat kegiatan tersebut.
” Kamu makai masker, jijik tah?” ucap Bupati Nina.
Seketika Faizal membuka masker, dan bertanya, ” Apakah ada yang salah bu?” ujar Faizal Ketua IJTI Cirebon Raya dalam rilis yang dibuat IJTI.
Kemudian Bupati Nina seolah mengalihkan argumen dengan masalah politik antara dirinya dengan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim.
Saat itu, Wartawan pun dilarang merekam saat Bupati Nina marah-marah. Selanjutnya anggota IJTI justru oleh ajudan Bupati dan oknum anggota Satpol PP digiring untuk turun panggung.
Ada salah satu ajudan Bupati Indramayu juga melakukan pemegangan gadget salah satu wartawan karena khawatir peristiwa Bupati marah-marah terekam kamera.
Editor : Pahmi Alamsah