Suaradermayu.com – Ketua PCNU Indramayu, KH Mustofa turut berduka atas meninggalnya ulama kharismatik KH Abdul Syakur Yasin atau biasa akrab dikenal Buya Syakur. Dia pun memberikan kesan baik sepeninggalan ulama tersebut.
Kang Mus biasa disapa menyampaikan kesan mendalam terhadap sosok Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kabupaten Indramayu tersebut.
“Almarhum dikenal sosok yang selalu riang dengan bibir selalu tersenyum. Meski sebagian orang mengkritik secara bertubi-tubi terkait pemikirannya yang dianggap kontroversial, namun beliau menanggapinya dengan santun. Luar biasa,” kata Kata Mus, Rabu (17/1/2024).
Kang Mus juga sangat kagum keluasan keilmuan, kealiman dan wawasan yang luas sosok Buya Syakur. Tak heran jika kealiman almarhum sangat luar biasa, karena almarhum kerap mencari ilmu dari negara satu ke negara lainnya.
“Beliau pernah belajar di Irak, Libya, Tunisia, Mesir, hingga Tunisia. Rihlah ilmiahnya itu ditempuh setelah belasan tahun mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat,” ujarnya.
Menurutnya, sosok Buya Syakur selalu tampil muda karena gagasan-gagasan almarhum mengikuti perkembangan zaman terhadap persoalan kekinian. Kepribadian ulama inilah yang sangat dirindukan masyarakat, khususnya warga Nahdliyyin Indramayu.
“Kami semua khususnya warga Nahdliyyin Indramayu sangat kehilangan atas wafatnya sosok ulama kharismatik Buya Syakur,” ujarnya.
Buya Syakur wafat dalam usia 75 tahun. Pada 2 Februari 2024 mendatang, usianya genap 76 tahun. Buya Syakur lahir di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.