Suaradermayu.com – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Indramayu melakukan kunjungan kerja di Blok Bakung, Desa Tamiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, pada pertengahan Februari 2023.
Pada saat berkunjung LPAI Indramayu melihat ada seorang anak perempuan yang memiliki kulit berbeda dengan anak seusianya.
” Pada saat saya melakukan kegiatan memberikan santunan, saya melihat ada anak perempuan yang kulitnya berbeda. Setelah acara saya mencari anak tersebut, ternyata anak itu sudah pergi,” kata Koordinator LPAI Kabupaten Indramayu, Adi Wijaya, Senin (27/2/2023).
Ia mengaku bersama warga akhirnya menemukan anak itu dirumahnya. Ia bahkan melihat dan mengetahui langsung kondisi kulit yang diderita anak tersebut.
“Menurut keterangan ibunya, ibu Sukerih bahwa Iffa Astila Rahmah yang berusia 10 tahun itu, sejak lahir menderita penyakit kelainan kulit. Permukaan kulit memang mengering, tampak luka dan retak,” jelasnya.
Kata Adi, Iffah yang lahir saat itu di puskesmas langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Iffah sempat dirawat beberapa hari.
“Karena sudah lama si ibu lupa nama penyakit yang diderita Iffa. Menurut mereka karena keterbatasan biaya tidak dapat berobat lagi ke rumah sakit,” ujar dia.
Sukerih menceritakan, bidan yang di Puskesmas Cilege memberitahukan, kulit Iffa berbeda dengan kulit bayi baru lahir. Bidan pun akhirnya merujuk Iffa ke rumah sakit. Sukerih bersama suaminya tak pakit panjang, menyetujui dan membawa Iffa ke rumah sakit.
“Hasil diagnosis dokter menyebutkan bahwa Iffa mempunyai kelainan kulit, kulitnya sensitif dan mudah terluka. Akhirnya dirawat beberapa hari, ” kata Adi.
Menurutnya sakit Iffa terjadi di hampir seluruh permukaan kulit. Iffa kerap menangis dan kurang tidur akibat luka yang dibarengi rasa gatal tersebut.
Meski telah mendapatkan penanganan medis, penyakit yang diderita Iffah tak kunjung pulih total. Saat usia dua tahun, akhirnya orang tua Iffah membawanya ke dokter spesialis kulit di Cirebon. Namun, pengobatan itu terhenti karena keterbatasan biaya.
Adi menyampaikan sebagai Koordinator LPAI Kabupaten Indramayu pihaknya sudah melaporkan temuan tersebut kepada tim Kementerian Sosial.
“Kami berharap ananda Iffah segera mendapatkan penanganan lebih lanjut hingga pulih total,” pungkasnya.