Suaradermayu.com – Kepala Desa atau Kuwu Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu berinisial AP dilaporkan oleh seorang perempuan masih warganya
Laporan polisi Nomor : LP/B/72/IV/2023/SPKT/Polres Indramayu disebutkan seorang perempuan berinisial SS berusia 28 tahun warga Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu melaporkan Kuwu Nunuk, AP atas dugaan tindak pidana perkosaan.
Dihadapan awak media di Mapolres Indramayu, SS usai lapor polisi membeberkan kronologi peristiwa dugaan perkosaan tersebut.
SS mengatakan awal mula kejadian dirinya sedang mengalami masalah. Ia bermaksud hendak meminta bantuan kepada Kuwu Nunuk untuk menyelesaikan masalah yang ia tangah hadapi. Ia mengaku tiba-tiba dihubungi oleh salah seorang perangkat desa (lurah) agar datang ke rumah Kuwu Nunuk.
“Saya di telepon pak lurah disuruh ke rumah pak kuwu, pak lurah katanya mau membantu menyelesaikan masalah saya. Tetapi dengan syarat saya harus menurut ucapan pak kuwu dan pak lurah “kata SS.

Sesampainya di rumah kediaman kuwu ia diminta sejumlah uang oleh lurah untuk membeli minuman keras. Ia mengaku menolak permintaan lurah, karena uang ia punya untuk kebutuhan keluarga. Namun lurah tetap ngotot meminta uang beralasan uang pinjaman tersebut akan diganti oleh kuwu.
“Pak lurah minta uang Rp 150 ribu, saya tolak karena uang saya punya untuk keperluan anak. Tapi pak lurah meyakinkan saya katanya uang itu nanti diganti sama pak kuwu, jadi saya kasihkan uang tersebut,” terangnya.
Masih SS menyampaikan, berselangnya waktu uang yang diberikan SS untuk membeli minuman keras. Ia brsama lurah dan warga lainnya menggelar pesta miras di depan rumah Kuwu Nunuk. Bahkan, kata SS, pesta miras berlanjut ke Kantor Desa Nunuk.
“Waktu sedang minum tiba-tiba pak lurah menawarkan pinjaman uang Rp 1 juta kepada saya. Tapi ada syaratnya, uang Rp 500 ribu silahkan saya ambil, sisanya dibelikan anggur kolesom (miras) kembali,”ujarnya.
Ia pun tak pikir panjang menerima tawaran lurah tersebut. Kemudian pesta miras di kantor desa berlanjut hingga tengah malam.
“Minum-minum sampai tengah malam. Kemudian Pak lurah mengajak saya ke tempat hiburan karaoke (di wilayah Kecamatan Cikedung). Karena masalah saya ingin dibantu, saya ikuti ajakan pak lurah,”ucapnya.
Beberapa jam kemudian, lanjut SS, Kuwu Nunuk bersama orang suruhannya datang menyusul ke tempat karaoke tersebut. Tak berselang lama kuwu dan lurah bersama orang suruhan kuwu sempat pergi meninggalkan dirinya. Namun beberapa saat kemudian kuwu dan lurah kembali menemaninya hingga berlanjut sampai dini hari.
“Di tempat karaoke itu sampai jam 01.00 WIB,” ujarnya.
Usai berkaraoke dan kondisi dalam pengaruh miras, kata SS, ia minta orang suruhan kuwu agar mengantarkan dirinya pulang ke rumah.
“Bukannya diantar pulang ke rumah, malah saya dibawa ke balai desa,”kata dia.
Sesampainya di kantor desa, tak berselang lama dirinya dibonceng kembali naik sepeda motor oleh suruhan kuwu menuju ke sebuah penginapan (di Kecamatan Lelea).
“Saya juga lihat pak kuwu ada dibelakang mengikuti saya menggunakan sepeda motor,”ucapnya.
Sesampai di penginapan, lanjut SS, ia mengaku dibawa orang suruhan kuwu masuk ke kamar yang telah dipesan. Selanjutnya orang suruhan kuwu pergi meninggalkannya sendirian didalam kamar.
Dalam kondisi mabuk pengaruh miras SS berbaring di tempat tidur, tak berselang waktu lama tiba-tiba Kuwu Nunuk masuk ke dalam kamar dan langsung menyetubuhi dirinya.
“Kondisi saya waktu itu setengah mabuk karena (miras). Tiba-tiba pak Kuwu masuk ke kamar memaksa menyetubuhi saya, saya ga sadar. Setelah disetubuhi saya bangun dan saya lihat sendirian didalam kamar kondisi tak menggunakan pakaian sama sekali,”katanya.
Tak terima perlakuan kuwu terhadap dirinya, ia akhirnya melaporkan Kuwu tersebut ke Polres Indramayu.
“Saya tidak terima diperlakukan seperti ini,” ucapnya kesal.
Sementara itu Kuwu Nunuk, AP didampingi Ketua Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI) Tarkani, membantah tuduhan telah memperkosa warganya sendiri. Ia mengaku tak habis pikir dirinya dituduh oleh warganya, padahal ia bermaksud menolong warganya tersebut.
“Jelas saya membantah. Kejadian itu tidak benar, saya tidak melakukan (perkosaan) terhadap perempuan itu,” katanya.