Suaradermayu.com – Harapan panjang masyarakat Jatibarang, Kabupaten Indramayu, untuk terbebas dari kemacetan dan genangan banjir segera terwujud. Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan resmi memulai tahapan perencanaan proyek peningkatan Underpass BH.421 Jatibarang, Kamis (17/7/2025).
Perencanaan ini dikoordinasikan oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung dan menjadi bagian dari program strategis nasional untuk mendukung kelancaran arus kendaraan serta keselamatan jalur kereta api. Lokasi proyek berada di jalur antara Stasiun Jatibarang hingga Stasiun Telagasari, salah satu titik rawan macet dan tergenang saat hujan lebat.
Bupati Indramayu: Aspirasi Lama yang Segera Terwujud
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dalam sambutannya menyatakan bahwa proyek ini adalah cita-cita masyarakat Indramayu yang sudah lama dinantikan.
“Meskipun jalannya bagus, tapi kalau sempit dan rawan banjir tetap akan macet. Ini adalah solusi nyata untuk masyarakat,” ujar Bupati Lucky.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Indramayu siap memberikan dukungan penuh, baik secara teknis maupun dari sisi anggaran darurat bila diperlukan. Dukungan tersebut meliputi perbaikan sistem drainase dan pengamanan jalan dari potensi kerusakan pasca-proyek.
Proyek Ditargetkan Mulai Konstruksi Awal 2026
Perwakilan dari DJKA, Sofyan, menyebut bahwa proyek ini telah diinisiasi sejak 2019 oleh DPRD Indramayu, dan mulai mendapatkan perhatian serius pada 2024.
Target utama proyek ini antara lain:
Mengurangi kemacetan lalu lintas,
Meminimalisasi risiko banjir,
Meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan kereta api.
Sofyan menjelaskan bahwa proses pembebasan lahan ditargetkan rampung Januari 2026, agar proses konstruksi bisa dimulai pada Februari 2026 dengan estimasi durasi pembangunan 10 bulan.
Dampak Sosial dan Rekayasa Lalu Lintas Akan Diantisipasi
Pembangunan underpass akan berdampak pada sejumlah properti warga, terutama di sisi jalur arah Indramayu. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah sangat krusial, khususnya terkait:
Pembebasan lahan,
Pengadaan rumah pompa pasca-proyek,
Pengelolaan operasional dan perawatan jalan underpass,
Rekayasa lalu lintas dan penutupan jalan sementara selama proses konstruksi.
Kepala BTP: Butuh Dukungan Sosial Masyarakat
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung, Endang Setiawan, menekankan pentingnya dukungan sosial dari warga selama proyek berlangsung.
“Penutupan jalan akan menimbulkan gesekan sosial jika tidak disiapkan jalur alternatif. Maka kami mohon kerja sama semua pihak agar aktivitas masyarakat tetap berjalan normal,” tegas Endang.
Ia memastikan bahwa desain proyek sudah final dan tidak akan mengalami perubahan signifikan. Dengan sinergi antara pusat dan daerah, proyek ini diharapkan memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah Indramayu dan sekitarnya.
































