Suaradermayu.com – Bupati Indramayu, Jawa Barat, Lucky Hakim, menegaskan bahwa program 100 hari kerja pertamanya akan difokuskan pada pembenahan birokrasi dan peningkatan kesejahteraan petani serta nelayan.
Pembenahan Birokrasi sebagai Prioritas Utama Lucky Hakim bersama Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, telah merancang langkah awal untuk memperbaiki sistem pemerintahan, terutama terkait kekosongan jabatan strategis. Saat ini, terdapat 17 posisi kepala dinas dan 132 jabatan kosong, serta ketidaksesuaian dalam penempatan sumber daya manusia, seperti dokter yang ditempatkan di Satuan Polisi Pamong Praja.
“Itu sudah terlalu aneh, itu harus dibenahi dulu. Kalau kita mau menyalurkan sesuatu ke bawah, pipanya harus benar. Kita benahi pipanya dulu,” ujar Lucky.
Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Nelayan Sebagai kabupaten dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani dan nelayan, Lucky menegaskan pentingnya intensifikasi dan modernisasi pertanian. Program yang dirancang mencakup akses air yang memadai, penyediaan pupuk, serta stabilisasi harga gabah agar tidak anjlok.
“Harga gabahnya kita intervensi, pemerintah dengan BUMD-nya intervensi supaya harga gabah jangan jeblok. Kalau harga jeblok, petani nggak punya tabungan, hanya bisa untuk bayar utang saja,” jelasnya.
Komitmen terhadap Pendidikan dan Pengentasan Kemiskinan Meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam, Indramayu masih menghadapi angka kemiskinan yang tinggi dan rendahnya indeks pendidikan. Lucky mengungkapkan bahwa rata-rata lama sekolah anak di Indramayu hanya 6,3 tahun, yang berarti banyak anak hanya menyelesaikan pendidikan dasar tanpa melanjutkan ke jenjang SMP.
“Jadi cuma lulus SD sudah tidak sampai SMP. Itu harus kita benahi. Pendidikannya harus baik sehingga IPM-nya bisa meningkat,” tegas Lucky.
Efisiensi Anggaran untuk Pembangunan Konkret Dalam kebijakan anggaran, Lucky menegaskan akan melakukan efisiensi dengan mengalihkan dana dari kegiatan yang dinilai kurang efektif, seperti FGD, kunjungan, dan seminar, ke sektor yang lebih bermanfaat seperti infrastruktur sekolah, jalan, serta peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil untuk menekan angka stunting.
“Ketika sehebat apa pun materi yang kita masukkan, kalau anak-anak tidak mendapatkan asupan protein yang baik, mereka tidak bisa mencerna dengan optimal. Jadi, anak-anak harus sehat dan cerdas agar bisa menerima ilmu dengan baik,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah melantik 961 kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada 2024 dalam sebuah upacara di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025).

































