Suaradermayu.com – Lucky Hakim belum lama ini mengirimkan surat terbuka kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, perihal pengunduran diri dari jabatan Wakil Bupati Indramayu.
Surat terbuka melalui rekaman video itu dibagikan akun Instagram @luckyhakimofficial. Lucky curhat ke orang nomor satu di Jawa Barat tersebut, mulai tidak mempunyai ajudan pribadi hingga kantor Wakil Bupati Indramayu yang terpaksa harus tutup.
” Saya mohon kalau menghubungi bapak (Ridwan Kamil) lewat Instagram. Karena saya tidak tahu harus menghubungi bapak lewat mana, saya tidak punya nomor ajudan bapak, dan saya juga gak punya ajudan, ” demikian kata Lucky Hakim dalam unggahan rekaman video di akun Instagram @luckyhakimofficial.
Lucky sempat juga dalam unggahan menyebut secara terang-terangan bahwa kantor Wakil Bupati Indramayu tempat ia bekerja kini sudah tutup.
” Saya dengar bapak kirim tim ke kantor Wakil Bupati Indramayu, tapi saya khawatir sebab di sana tidak ada orang, karena kantor saya tutup, ” kata Lucky.
” Kalau bapak datang ke rumah dinas saya di Indramayu, ada orang di sana. Tapi, keluarga saya semenjak saya mengundurkan diri tidak berkenan saya ada di rumah dinas, karena khawatir keselamatan saya, sudah dari setahun lalu tidak ada Satpol PP, ” ujarnya.

Sementara itu dikutip channel YouTube media Tribunnews, Senin (20/2/2023), Bupati Indramayu Nina Agustina mengakui bahwa ajudan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim ditarik kembali. Nina beralasan ajudan yang berstatus ASN itu tidak difungsikan.
” Ajudan ini adalah ASN dan kami punya aplikasi Kerjaku untuk mengukur kinerja ASN. Karena dia tidak dipakai oleh pak wakil maka kami tarik, ” ujar Nina.
Nina menyampaikan karena tidak seperti bekerja padahal ajudan itu berstatus ASN juga jebolan IPDN. Ia menyebut dengan terpaksa menarik kembali ajudan tersebut dan dipekerjakan ke tempat lain.
” Karena ini anak IPDN (ajudan), dia harus berkarier, akhirnya kami jadikan Lurah, ” jelasnya.
Ia juga menyinggung petugas Satpol PP yang semula bertugas menjaga rumah dinas Wakil Bupati Indramayu, ditarik dan ditugaskan ke lapangan. Ia beralasan penarikan Satpol PP karena selama ini tugas menjaga rumah dinas Wakil Bupati Indramayu tidak efektif karena rumah dinas tersebut jarang ditempati Lucky Hakim.
” Kalau dari kepolisian itu ada dari Polres (Indramayu), itu ada Bripka untuk pengawalan pribadi (walpri), ” ujar dia.
Editor : Pahmi Alamsah