Suaradermayu.com – Banjir melanda delapan desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (24/1/2025), yang disebabkan oleh luapan Sungai Cimanuk. Ribuan rumah warga terendam, dengan ketinggian air mencapai hingga satu meter di beberapa wilayah.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Sutrisno, banjir ini bukan disebabkan oleh hujan lokal. “Tadi malam tidak ada hujan di sini. Ini murni karena luapan Sungai Cimanuk,” ujar Sutrisno saat memberikan keterangan, Jumat.
Daftar Desa Terdampak Banjir di Indramayu
Desa-desa yang terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Pasekan: Desa Pagirikan dan Brondong.
2. Kecamatan Indramayu: Desa Plumbon, Dukuh, Pekandangan, Pekandangan Jaya, dan Pabean Udik.
3. Kecamatan Sindang: Desa Kenanga.
Ketinggian banjir di lokasi terdampak bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga satu meter. Desa Pabean Udik menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter.
Upaya Penanganan Banjir di Indramayu
BPBD Indramayu terus melakukan kaji cepat dan pendataan di sejumlah titik yang terendam banjir. Petugas telah disebar untuk memantau situasi di lapangan. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk mencari solusi terkait luapan Sungai Cimanuk.
Sutrisno mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap kemungkinan meningkatnya debit air. Jika terjadi situasi darurat, warga diminta segera melapor kepada pihak berwenang agar bantuan dapat segera diberikan.
Banjir di Indramayu ini menunjukkan perlunya perhatian terhadap manajemen aliran sungai, terutama Sungai Cimanuk yang sering meluap di musim hujan. Wilayah yang berada di bantaran sungai rentan terendam banjir, mengancam keselamatan dan aktivitas warga setempat.