Suaradermayu.com – Ratusan warga tampak antusias memadati Balai Desa Arahan Kidul, Kecamatan Arahan, pada Rabu (21/5/2025) dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di tengah tekanan ekonomi masyarakat.
Pelaksanaan GPM ini mendapat sambutan luar biasa dari warga, terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang mengaku sangat terbantu dengan harga pangan yang lebih murah dibandingkan pasaran. Berbagai kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, cabai, bawang merah, daging ayam, dan aneka sayuran segar dijual dengan harga terjangkau.
Program ini dibuka secara resmi oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Suwenda, yang hadir bersama Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Indramayu, Heru Purwanto. Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Indramayu, Camat Arahan Yus Rusmadi, serta Kuwu Arahan Kidul.
“Gerakan Pangan Murah ini adalah bentuk sinergi kami dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjaga keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat,” ujar Suwenda dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan strategi efektif menekan angka inflasi daerah sekaligus memperkuat ketahanan pangan hingga tingkat rumah tangga.
Sementara itu, Camat Arahan Yus Rusmadi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Pemkab Indramayu yang sangat dirasakan manfaatnya oleh warga.
“Kami sangat berterima kasih. Pangan murah seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi kondisi ekonomi masyarakat masih dalam tahap pemulihan,” jelasnya.
Kolaborasi antara DKPP Kabupaten Indramayu dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan strategis tetap terjangkau dan merata hingga ke pelosok desa.
Kegiatan ini juga dinilai sebagai bentuk pengendalian harga menjelang momen penting seperti tahun ajaran baru dan potensi gejolak pasar. Dengan hadirnya GPM, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus terbebani lonjakan harga yang biasa terjadi.
Antusiasme warga yang datang sejak pagi hari menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin akses pangan yang adil. Bahkan, beberapa warga menyebut bahwa kegiatan serupa sebaiknya digelar secara rutin di berbagai kecamatan, bukan hanya saat menjelang hari besar nasional atau momentum krisis.
“Kalau bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali ada begini. Harganya beda jauh dari warung. Terbantu banget,” kata Sari, warga setempat yang membeli beras dan telur dalam jumlah banyak.
Pelaksanaan GPM ini diharapkan dapat menjadi model keberlanjutan dalam sistem distribusi pangan, yang tidak hanya bertumpu pada pasar besar dan toko ritel modern, melainkan menjangkau langsung masyarakat desa.
Dalam konteks yang lebih luas, Gerakan Pangan Murah Indramayu juga mencerminkan implementasi strategi pengendalian inflasi daerah yang terintegrasi dengan program sosial. DKPP dan TPID Indramayu disebut akan terus memantau harga-harga kebutuhan pokok serta menyiapkan langkah taktis guna mengantisipasi kelangkaan atau spekulasi pasar.
































