Suaradermayu.com – Kaum muslimin mayoritas di seluruh dunia selalu memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid Nabi. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan 12 Robiul Awal atau 571 Masehi sekitar 1449 tahun lalu.
Di Indonesia perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat sampai sekarang umat muslim mayoritas merayakannya.
Di kalangan masyarakat muslimin peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW mempunyai arti penghormatan dan pengingatan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagamaan.
Dengan mengungkapkan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk dan cerminan rasa cinta kita dan penghormatan terhadap Nabi SAW pembawa Rahmat bagi seluruh alam.
Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi merupakan momentum bagi umat Islam untuk mensyukuri didalamnya ada nilai moral yang dapat dipetik dengan memahami akhlak terpuji dalam kisah teladan Nabi Muhammad SAW.
Sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW ke tengah-tengah masyarakat pad umumnya. Dengan itu kita diharuskan untuk meneladani sifat-sifat terpuji pada diri Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya ada nilai nilai sosial, dengan memuliakan dan memberikan jamuan bagi para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majelis Maulid Nabi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Di dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi, dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya, membaca Alquran, membaca Salawat Nabi baik sendiri maupun berkelompok, memberi makan orang, bersedekah.
Terutama hal ini sangat penting diperhatikan bagi orang yang menyelenggarakan Maulid Nabi. Sebaiknya dengan memperingati Maulid Nabi kita dapat memetik nilai-nilai positif dari sifat-sifat terpuji pada diri Nabi Muhammad SAW.
Wallahu A’lam