Suaradermayu.com – Geger bantuan sosial (bansos) beras program ketahanan pangan dari Badan Pangan Nasional di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, dinilai tidak layak konsumsi.
Beras yang kondisinya berjamur, berkutu, berwarna dan menggumpal tersebut rencananya akan dibagikan ke masyarakat penerima manfaat.
“Hasil dari pengecekan oleh kami, ada tiga karung beras yang tidak layak konsumsi,”kata Kepala Desa atau Kuwu Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, Kamis (18/5/2023).
Menurut dia, beras tidak layak konsumsi tersebut diketahui pada Selasa (16/5/2023), pihaknya memerintahkan kepada jajarannya agar tidak dibagikan ke masyarakat dan dibawa kembali ke kantor desa.
” Antisipasi kami beras yang sudah dibawa ke RW ditarik kembali ke balai desa,”ujarnya.
Mengetahui hal itu pihaknya beranjak berkoordinasi dengan Bupati Indramayu dan Bulog Indramayu memberikan informasi perihal tersebut.
“Pihak Bulog Indramayu sudah mengganti semua beras yang sudah dibagikan maupun yang belum, untuk menghindari adanya temuan lain,”katanya.
Sementara itu salah seorang petugas Gudang 2 Singakerta Bulog Indramayu, Sopiansyah, menyampaikan, bantuan beras yang disalurkan ke wilayah Desa Dadap sudah ditarik kembali dan diganti dengan beras yang baru. Ia mengakui beras yang rusak tersebut penyebabnya faktor alam.
“Rusaknya beras-beras itu karena faktor alam. Karena pada sore itu, ketika muat beras dan diangkut ke truk kondisi cuaca sudah terjadi turun hujan, “kata Sopiansyah, Kamis (18/5/2023).
Menurut dia, kemungkinan kondisi beras terkana air sehingga membuat berjamur dan bergumpal. Ia mengakui pada saat itu pihaknya tidak mengecek kembali kondisi beras tersebut.
“Hasil pengecekan kami yang rusak terdapat sekitar 6 karung beras setara 60 kilogram,” ujarnya.
Meski hanya sebagian beras yang rusak pihaknya mengganti semua beras yang disalurkan ke Desa Dadap.